Selasa, 13 Mei 2014

Mata Kuliah Dasar Desain Mode di AKS AKK Yogyakarta

Kali ini mata kuliah Dasar Desain Mode di kampus Akademi Kesejahteraan Sosial "AKK" Yogyakarta tahun akademik 2014 untuk jurusan Tata Busana semester 2 dengan materi warna.
Diantaranya membuat desain busana dengan warna

1. Warna Primer yaitu warna yang terdiri dari tiga pigmen dasar warna yaitu biru, kuning dan merah yang tidak bisa terjadi karena pencampuran dari warna lain, tetapi bisa membuat warna lain dari pencampuran warna ini.


2. Warna Sekunder yaitu warna yang dihasilkan dari pencampuran warna primer dengan perbandingan 1:1 misalnya pencampuran warna merah dan kuning menjadi warna orange, biru dan merah menjadi ungu, kuning dan biru menjadi warna hijau.




3. Warna Monokromatik yaitu satu warna dengan intensitas yang berbeda, misalnya ungu muda dan ungu tua, biru muda dan biru tua, dan lain-lain.



4. Warna Analogus yaitu warna-warna yang berdekatan dalam lingkaran warna. misalnya warna kuning dengan hijau, dan lain sebagainya.


5. Warna Kontras adalah warna-warna yang bersebrangan dalam lingkaran warna. misalnya warna merah dengan biru, warna kuning dan ungu, dan lain-lain. 



6. Warna Panas Dan Warna Dingin ( Sejuk )

Terdiri dari 

Sumber : http://senivisual1.blogspot.com/2010/02/warna-panas-dan-warna-sejuk.html

Contoh 

Desain Warna Panas


Warna Dingin












Senin, 28 April 2014

Siluet Busana

Siluet Busana adalah Bentuk luar dari busana.
terlihat seperti berbagai huruf di antaranya

1. Siluet A


Siluet A : pada busana bagian atas kecil dan semakin melebar di bagian bawah, sehingga terlihat seperti huruf A. 

2. Siluet I


Siluet I : pada busana dari atas lurus, sama kecilnya atau sama besarnya, sehingga terlihat seperti huruf I.

3. Siluet S



Siluet S : pada busana bagian atas besar, bagian tengah ( bagian pinggang ) keecil dan bagian bawah besar, sehingga terlihat seperti huruf S.

4. Siluet H


Siluet H : pada busana terlihat lurus dengan bagian pinggang terdapat sambungan atau tali, sehingga seperti huruf H.

5. Siluet Y

Siluet Y : pada busana bagian atas lebar dan semakin kecil di bagian bawah busana, sehingga terlihat seperti huruf Y.

6. Siluet L

Siluet L : yaitu busana yang bagian bawahnya panjang atau memiliki ekor.

7. Siluet Bustle

Siluet Bustle : busana yang terlihat seperti kurung/tabung.




















Pengetahuan Alat Produksi Busana


Peralatan Teori

1. Pita ukuran (cm)


Pita ukuran (cm), digunakan untuk mengambil ukuran badan seseorang yang akan membuat busana atau ukuran model, disamping itu pita ukuran juga dipakai untuk menggambar pola pakaian dan juga digunakan pada waktu penyesuaian pola.

2. Penggaris
















Untuk menggambar pola busana diperlukan penggaris/rol dressmaker dengan bentuk yang berbeda-beda.
1.      Penggaris lurus, digunakan untuk membuat garis lurus
2.      Penggaris lengkung digunakan untuk membuat garis-garis melengkung seperti garis lingkar leher, lingkar kerung lengan, krah dan garis sisi rok.
3.      penggaris segi tiga siku-siku digunakan untuk membentuk garis sudut, seperti garis badan dan tengah muka, garis badan dan tengah belakang serta garis lebar muka dan garis lebar punggung.

3.Buku pola / buku kostum
















buku pola atau buku kostum) merupakan tempat menggambar atau menempel pola dengan ukuran skala.

4.Kertas pola
















Di gunakan untuk membuat pola ukuran sesungguhnya.

5.kertas doorslag

















Terdiri dari warna merah ( untuk pola belakang ), biru ( untuk pola bagian belakang), hijau ( untuk lengan, lapisan dan kerah ) untuk memuat pola ukuran skala.

4. Skala



















Skala atau ukuran perbandingan, adalah alat ukur yang digunakan untuk menggambar pola di buku pola.

5.Pensil














Pensil digunakan untuk menggambar pola di buku pola atau di kertas pola.

6. pencil warna
















Digunakan utuk mewarnai garis-garis pada pola. Merah ( untuk pola depan ), biru ( belakang ), hijau ( lengan, lapisan dan kerah ).

7. Penghapus (Eraser)



















Untuk menghapus ketika ada kesalahan dalam pembuatan pola.

8. Jarum pentul




















Jarum pentul digunakan untuk menyematkan pola pada bahan.

9. Gunting kertas















Gunting kertas digunakan untuk menggunting pola atau menggunting untuk pecah pola.

10. Lem Kertas




















Digunakan untuk merekatkan pola yang satu dengan yang lainnya ( pecah pola ) dan juga untuk merekatkan pola di kertas doorslag ke buku pola.

 Alat-alat memindahkan tanda pola

1.Kapur Jahit  atau Pensil Jahit














 Fungsinya dipergunakan untuk memberi tanda pada bahan   tekstil. kapur jahit mudah dihilangkan .

2.Rader















Untuk memberi tanda pada bahan dengan menekan karbon jahit.

3.Karbon jahit


  











Untuk memindahkan tanda pola pada bahan
.
Alat Praktek

*Benang
















adalah sebuah serat yang panjang, digunakan untuk pemroduksian tekstil, menjahit, dan lain-lain.

*Gunting













 ialah alat yang digunakan untuk memotong bahan.

*Jarum pentul




















berfungsi untuk membantu menggab.ungkan dua bahan agar tidak meleset ketika di jahit.

*Jarum jahit

 adalah alat menjahit berbentuk batang yang salah satu ujungnya runcing, dan memiliki mata jarum sebagai lubang lewatnya benang.

*Mesin Jahit adalah peralatan mekanis atau elektromekanis yang berfungsi untuk menjahit.

1. Mesin jahit klasik














2. Mesin jahit highSpeed


















Mesin jahit dengan kecepatan tinggi, biasanya di pakai di konveksi-konveksi dan garment.
Cocok untuk menjahit dari bahan jeans, kapas, dan lain-lain.

3.      Mesin jahit Automatic

















Mesin jahit yang di lengkapi komputerisasi dan layar monitor ini bias mengatur system yang diinginkan melalui tombol-tombol yang tersedia.

4.      Mesin jahit lubang kancing



















Untuk memuat jahitan dalam lubang kancing dan sekaligus untuk memasang kancing.

5.      Mesin jahit jarum dua rantai ( distro )

















Mesin ini mengadopsi mekanisme tipe jarum feed mechanism,megambil dan menangkap untuk menghasilkan duabaris jahitan rantai yang tegas dan elastic. Cocok untuk jahaitan biasa, dekoratif, pakaian dalam, kaos bed cover, dan lain sebagainya.

6.      Mesin jahit Overdeck















Untuk menjahit kaos dan resleting nilon dan scallop.

*Mesin Obras















Mesin Obras atau biasa di sebut jahit pinggir.

*Jarum jahit tangan 



















digunakan untuk menjahit pakaian yang dilakukan dengan tangan.

*Gunting Benang



















Fungsinya Untuk menggunting benang atau bagian-bagian yang sulit digunting dengan gunting besar.

*Spul












Fungsinya sebagai pengisi benang bawah

* Skoci

















Fungsinya sebagai tempat spul yang mengatur tegangan benang bawah dan pengatur pengeluaran benang bawah

* Sepatu Mesin jahit

















a) Sepatu  biasa
 Fungsinya Digunakan menjahit setikan lurus dan sebagai penekan bahan saat menjahit.
b) Sepatu resleting sebelah
 Fungsinya Digunakan untuk menjahit resleting biasa
c) Sepatu resleting jepang
Fungsinya Digunakan untuk menjahit resleting jepang, ditengah sepatu mesin terdapat lubang untuk masuknya jarum.
dan lain-lain.

*Bidal/ Topi jari















Di gunakan untuk melindungi jari pada waktu mejahit agar jari tidak tertusuk jarum.

* Pendedel















Fungsinya untuk membuka/mendedel jahitan yang salah.

* Pemasuk benang / mata nenek















Fungsi untuk memasukkan benang ke lubang jarum

Alat-alat finishing

* Setrika



















Fungsinya untuk mengepres dan menghaluskan pakaian agar licin dan rapih.

*Papan setrika














Fungsinya sebagai  tatakan untuk menyetrika

* Bantalan











Fungsinya untuk menyetrika bagian-bagian busana yang bulat seperti puncak lengan dan juga digunakan untuk mengepres.